JAKARTA, (PRLM).- Sepekan jelang keberangkatan kontingen besar Indonesia menuju Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, berbagai kendala masih menghantui. Paling krusial adalah permasalahan board & lodging (akomodasi).
Permasalahan tiket keberangkatan kontingen hingga akomodasi selama pelaksanaan Asian Games ternyata masih belum beres. Hal ini terungkap setelah tim rowing Indonesia berangkat Senin (8/9/2014) malam menuju Incheon.
Mereka yang sudah tiba di sana tidak dapat masuk ke perkampungan atlet karena ternyata belum dibayar biaya penginapannya. Bukan hanya itu, tim aju (pendahulu) yang seharusnya Selasa (9/9/2014) sore bertolak menuju Incheon, gagal berangkat karena ketiadaan dana.
"Dana yang belum cair membuat keberangkatan tim aju diundur. Tapi yang jadi masalah adalah kondisi tim rowing Indonesia yang terlunta-lunta tidak bisa masuk perkampungan atlet karena belum di bayar," ungkap Ketua Satlak Prima, Suwarno kepada wartawan usai penandatanganan MoU dengan pihak Pertamina untuk program bapak angkat cabor bulutangkis dan rowing di Asian Games ini.
Permasalahan tidak hanya sampai disitu, tim bulutangkis yang seharusnya berangkat akhir pekan ini pun belum mendapatkan kepastian tiket pesawat. Hal ini diungkapkan oleh Manajer Tim Bulutangkis Indonesia Lius Pongoh. Dia mengaku mengajukan jadwal penerbangan untuk Korea Airlines KN 628 atau 627 yang memiliki jadwal terbang setiap hari. Namun ternyata, pihak Kemenpora yang mengurus tiket membooking pesawat yang salah yakni KN 262 yang hanya terbang tiga kali seminggu, Senin, Kamis, dan Minggu.
"Saya cek, ternyata yang dibooking penerbangan KN 262. Tapi yang tidak meyakinkan kita dapat penerbangannya kapan? Apakah memungkinkan karena penerbangan internasional biasanya terbatas. Sementara ini tinggal sepekan lagi. Kalau kita berangkat Kamis, Selasa (16/8/2014) kita sudah mulai bertanding," ujarnya.
Bukan hanya sebatas board & lodging, bahkan peralatan latih tanding yang sudah diurus sejak Juli lalu belum turun. Padahal pihak Kemenpora menjanjikan akan mendistribusikan terlebih dahulu peralatan tanding untuk cabor prioritas emas. Seragam kontingen dan kelengkapan tim lainnya pun dijanjikan turun pada 10 September nanti tapi jelang tengah malam, pukul 23.00 WIB. Sehari sebelum pengukuhan tim pada 11 September.
Suwarno berharap kendati banyak kendala, semoga atlet tetap fokus, karena, menurutnya, semuanya dijanjikan pemerintah akan selesai sebelum keberangkatan kontingen besar ke Incheon pada 15 September mendatang.
Seperti yang diketahui, untuk anggaran Asian Games tahun ini, Kemenpora menggunakan sistem swakelola, hingga semua penyediaan dan pengadaan seluruh kebutuhan kontingen selama pelatnas hingga keberangkatan di urus sendiri oleh pihak Kemenpora. Namun, lambatnya pencairang anggaran membuat masalah hingga beberapa hal mengalami keterlambatan, seperti uang saku, proses tender peralatan latih tanding, hingga kelengkapan kontingen.
Menurut Suwarno, ketidakjelasan tersebut dikarenakan tahun ini merupakan tahun politik. Hingga biasanya pelatnas yang tergantung pada bantuan sosial, tahun ini harus terlunta karena pemerintah meniadakan bansos
"Kami biasa didukung bansos. Setengah tahun pertama tidak ada bansos. Sedangkan 1 Februari pelatnas sudah berjalan untuk persiapan Asian Games. Lalu baru Juni diputuskan swakelola. Juli anggaran turun. Untuk itu saya berterima kasih kepada PB. Tanpa semangat mereka mungkin program ini sudah putus di tengah jalan," imbuhnya.
source: (PRLM)
source: (PRLM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar