Satya W Yudha
"Gini, kalau itu dalam rangka untuk pengenalan terhadap stakeholder atau trader itu silahkan ga ada masalah sih, tetapi sebetulnya kan tidak perlu cocktail party, cukup panggil saja rapat resmi. Lebih efisien," tegas Satya kepada Aktual.co, Jakarta, Rabu (11/2).
Jakarta, — Pesta yang digelar oleh anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni Petral-PES bertajuk cocktail party and Dinner Reception to meet the new president Director & CEO, Non executive Directors of PES, VP ISC Pertamina di Singapura, terus menuai kritikan keras dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Kali ini kritikan tersebut datang dari wakil ketua komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha.
Untuk diketahui, informasi yang diperoleh Aktual.co, acara tersebut dilaksanakan di The Residence 5 & 6, level 3 The Grand Hyatt pada 10 Februari 2015 mulai 18.30 waktu setempat. Acara cocktail party and Dinner Reception ini merupakan tradisi yang sering dilakukan di era Ari Soemarno ketika menjadi Dirut Pertamina.
Acara tersebut dilakukan untuk mempertemukan trader BBM dengan beberapa pejabat Pertamina dan Petral-PES.
"Begini, kalau dalam rangka untuk pengenalan terhadap stakeholder atau trader itu silahkan tidak ada masalah, tetapi sebetulnya tidak perlu cocktail party, cukup panggil saja rapat resmi. Lebih efisien," tegas Satya kepada Aktual.co, Jakarta, Rabu (11/2).
Meski begitu, dirinya juga tidak memungkiri bahwa dalam dunia bisnis adalah hal yang wajar jika terdapat unsur menghibur partner kerja.
"Tapi yah kalau dalam dunia bisnis kadang-kadang memang ada istilahnya kita mengentertain partnerkerja. Intinya, apapun acaranya, asal efisienlah," ujarnya.
Satya juga mengingatkan, dalam pergelaran pesta itu yang terpenting adalah, trader yang di undang bukan berdasarkan dari motif perkoncoan.
"Trader yang diundang bukan berdasar 'konco'isme (pertemanan), bukan berdasarkan dari sisi KKN lah, tapi betul-betul secara profesional," tukasnya.
Sebelumnya, anggota komisi VII DPR RI Kurtubi mengatakan bahwa hal itu dapat mengundang inefisiensi dan praktik transaksional di luar jalur resmi.
"Pesta itu dapat mengundang munculnya praktek-praktek transaksional di luar jalur resmi dan menjadi cikal bakal ketidakefisienan," kata Kurtubi.
Sementara itu, pihak Pertamina sendiri justru mengaku belum mengetahui rencana cocktail party and Dinner Reception tersebut.
"Perlu saya sampaikan bahwa kegiatan anak perusahaan (Petral-PES) dalam kaitan bisnis tidak disampaikan ke kami," ujar Manajer Media Pertamina Adiatma Sardjito kepada Aktual, Selasa (10/2).
Adiatma menambahkan bahwa acara yang dilakukan anak usaha Pertamina tersebut lumrah dalam membina relasi.
"Dalam dunia bisnis, Cocktail party and Dinner Reception adalah hal yang lumrah dalam membina relasi. Acara tersebut memang tidak harus disampaikan ke Humas, acara tersebut juga tidak untuk dipublikasikan," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar