Minggu, 08 Februari 2015

ISC Pertamina Mulai Tender Minyak Untuk Kilang Pengolahan


Unit Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero) mulai melakukan tender minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan kilang pengolahan minyak. Hal ini setelah Tim Reformasi Tata Kelola Migas Kementerian ESDM merekomendasikan pengalihan peran tender impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina Energy Trading Limited (Petral) ke ISC Pertamina.
Vice President ISC Pertamina, Daniel Syahputra Purba di Jakarta, Selasa (27/1) mengatakan jika tender minyak mentah tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kilang pengolahan pada bulan April 2015. ISC sendiri telah mengumumkan pelaksanaan tender tersebut pada hari Kamis (22/1).
Daniel menjelaskan jika pihaknya pada saat ini sedang mengevaluasi penawaran yang masuk dan menyeleksi peserta tender secara ketat untuk menjaga integritas dan transparansi. Sesuai dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas, ISC Pertamina membuka kesempatan kepada seluruh pihak termasuk pedagang yang kredibel untuk ikut tender.
Tender yang dilakukan tersebut nantinya akan tergantung pada kebutuhan Direktorat Pengolahan akan minyak mentah dan kebutuhan Direktorat Pemasaran akan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM). Selama ini Petral melakukan impor BBM sebanyak 8-10 juta barel per bulan dan minyak mentah 10 juta barel per bulan untuk kebutuhan Pertamina.
Penunjukkan ISC untuk tender minyak ini untuk mengurangi mata rantai perdagangan sehingga menjadi lebih efisien. Oleh karena itu nantinya pemasok bisa secara langsung memasok minyak ke Indonesia tanpa harus melewati perantara atau pihak ketiga. Meskipun begitu peserta tender yang akan dipilih adalah yang memiliki kemampuan keuangan dan fasilitas, serta kredibilitas dan integritas.
Rekomendasi dari Tim Reformasi Migas untuk mengalihkan tender minyak dari Petral ke ISC menjadi salah satu cara dari Kementerian ESDM untuk memberantas mafia migas di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu langkah konkrit yang dilakukan pemerintah untuk membenahi sektor migas Indonesia.
Peran Petral yang selama ini menjadi pihak ketiga untuk impor minyak dinilai banyak merugikan negara, meskipun begitu Petral tetap direkomendasikan untuk berkantor di Singapura dan diarahkan fungsinya menjadi perusahaan trading kelas dunia serta memaksimalkan fungsi intelijen pasar.
Sementara itu PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi minyak mentah dan kondensat pada tahun 2015 mencapai 329.440 barel per hari, atau meningkat sebesar 27 persen dibandingkan dengan tahun 2014.
Pada tahun 2015 ini produksi gas Pertamina direncanakan sebesar 1.668 juta kaki kubik per hari, sehingga total produksi migas di 2015 sebesar 619.200 barel setara minyak per hari. Sedangkan pada tahun 2014 lalu produksi migas Pertamina hanya mencapai 523.100 barel setara minyak per hari yang terdiri dari minyak sebesar 259.680 barel per hari dan gas 1.554 MMSCFD.
source:(Berita Daerah – Nasional) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar